Masashi Kishimoto |
Mungkin
bagi sebagian orang, nama Masashi Kishimoto terdengar asing. Namun bila
menyebut nama ‘Naruto’ pastilah sebagian besar orang di dunia, terutama
penggemar anime Jepang familiar dengan nama tersebut. Ya, Masashi Kishimoto
adalah otak dibalik kesuksesan Naruto.
Masashi Kishimoto lahir di Okayama, Jepang, pada tahun 1974 silam. Ia mempunyai adik kembar bernama Seishi Kishimoto, yang juga merupakan seorang komikus yang telah mengeluarkan sebuah karya manga bertajuk O-Parts Hunter / 666 Satan.
Saat kecil, Kishimoto-sensei sangat suka menonton anime. Salah satu kegemarannya adalah serial anime “Doraemon”. Semua teman-teman Kishimoto pun menggemari karakter robot tersebut dan mereka semua suka menggambar karakter-karakter dalam serial tersebut. Namun di antara mereka, Kishimoto yang paling perfeksionis, ia suka protes saat temannya salah menggambar karakter-karakter tersebut, lalu ia akan menunjukkan pada mereka cara gambar yang benar.
Ketika bersekolah pun Masashi Kishimoto lebih suka menggambar ketimbang menyimak pelajaran. Bahkan ada cerita tentang dirinya yang tetap menggambar selagi bermain petak umpet, menunggu dirinya ditemukan oleh teman-temannya. Anime kesukaan Kishimoto selama SD adalah Doraemon, hingga pada suatu hari ia menyaksikan anime “Mobile Suit Gundam”. Kishimoto mulai mengalihkan gambarnya dari karakter Doraemon yang simpel dan jenaka menjadi gambar Gundam yang lebih kompleks dan sangar.
Lalu pada perkembangannya, muncul lagi anime baru karangan Akira Toriyama (pencipta anime “Dragon Ball”), yakni “Dr.Slump”. Kishimoto mengagumi gaya menggambar Toriyama-sensei dan mulai mempelajari dan menggambar karakter dalam anime tersebut. Kishimoto sendiri mengaku dirinya sangat terobsesi pada Toriyama-sensei. “Beliau bagaikan dewa bagiku, aku selalu menggambar tiap karakter yang bermunculan dalam Dragon Ball.” ujarnya. Kekaguman itu juga menjadi titik awal niat Kishimoto sebagai komikus. Ia bertekad akan menjadi pembuat manga yang terkenal layaknya Akira Toriyama. Karya pertama Kishimoto adalah “Hiatari-Kun” yang mengisahkan tentang seorang ninja remaja.
Namun ketika memasuki Sekolah Menengah Pertama, perhatian Kishimoto teralih oleh Baseball. Dirinya hampir tidak pernah menggambar karena tidak ada waktu. Namun suatu hari, ia melihat sebuah poster anime yang memiliki gambar karakter yang kuat. Anime tersebut berjudul “Akira” karya Katsuhiko Ootomo. Kishimoto memandangnya dengan terkesima dan semangatnya untuk menjadi seorang komikus kembali menyala-nyala.
Kishimoto mulai menggambar-ulang karakter-karakter dalam manga “Akira”, namun kali ini, seberapa pun ia berusaha meniru, gambarnya tidak pernah bisa mirip. Hal ini wajar karena “Akira” adalah salah satu manga yang paling orisinil hingga saat ini. Efek, desain dan konsep karakternya lain dari manga yang lain.
Dari “Akira” lah Kishimoto tertantang untuk menciptakan karakter orisinil nya sendiri dengan gaya menggambarnya. Namun ia tak sanggup mengalihkan pikirannya dan menghabiskan sisa masa SMP nya menggambar dengan citra Ootomo-sensei. Pada saat bersekolah di tingkat XI, Kishimoto merampungkan sebuah manga pendek sebanyak 31 lembar halaman. Ketika manga tersebut ditunjukkannya pada adiknya, adiknya hanya berkata bahwa manga itu ‘jelek’. Penasaran dengan jawaban itu, Kishimoto lalu menunjukkan manga tersebut kepada ayahnya. Jawaban yang diterimanya dari beliau juga sama dengan adiknya. Tak menyerah sampai disitu, Kishimoto mengirimkan manga tersebut untuk Jump Magazine Award. Namun seperti yang diduga, ia gagal.
Kegagalan tersebut memacu semangat Kishimoto untuk terus membuat komik, namun acapkali dirinya gagal. Hingga ia akhirnya harus lulus SMA dengan peringkat 38 dari 39 siswa. Tak pelak hal ini juga membuat Kishimoto gelisah tentang masa depannya. Namun hanya satu tekad yang ia pegang, ‘semua akan berhasil’. Dengan tekad inilah ia menggambar dan terus mengirimkan komiknya ke Jump Magazine.
Akhirnya kerja keras tak kenal lelahnya berbuah manis. Komik pertamanya yang dimuat oleh Jump Weekly adalah “Karakuri” pada tahun 1996. Kemudian salah satu draft (rancangan awal) manga nya yang bercerita tentang ninja remaja dari desa Konohagakure yang merupakan titisan siluman rubah berekor sembilan, menarik perhatian para editor Jump Weekly. Segera saja manga tersebut dimuat dan kita kenal sebagai “Naruto Uzumaki Series”.
Masashi Kishimoto lahir di Okayama, Jepang, pada tahun 1974 silam. Ia mempunyai adik kembar bernama Seishi Kishimoto, yang juga merupakan seorang komikus yang telah mengeluarkan sebuah karya manga bertajuk O-Parts Hunter / 666 Satan.
Saat kecil, Kishimoto-sensei sangat suka menonton anime. Salah satu kegemarannya adalah serial anime “Doraemon”. Semua teman-teman Kishimoto pun menggemari karakter robot tersebut dan mereka semua suka menggambar karakter-karakter dalam serial tersebut. Namun di antara mereka, Kishimoto yang paling perfeksionis, ia suka protes saat temannya salah menggambar karakter-karakter tersebut, lalu ia akan menunjukkan pada mereka cara gambar yang benar.
Ketika bersekolah pun Masashi Kishimoto lebih suka menggambar ketimbang menyimak pelajaran. Bahkan ada cerita tentang dirinya yang tetap menggambar selagi bermain petak umpet, menunggu dirinya ditemukan oleh teman-temannya. Anime kesukaan Kishimoto selama SD adalah Doraemon, hingga pada suatu hari ia menyaksikan anime “Mobile Suit Gundam”. Kishimoto mulai mengalihkan gambarnya dari karakter Doraemon yang simpel dan jenaka menjadi gambar Gundam yang lebih kompleks dan sangar.
Lalu pada perkembangannya, muncul lagi anime baru karangan Akira Toriyama (pencipta anime “Dragon Ball”), yakni “Dr.Slump”. Kishimoto mengagumi gaya menggambar Toriyama-sensei dan mulai mempelajari dan menggambar karakter dalam anime tersebut. Kishimoto sendiri mengaku dirinya sangat terobsesi pada Toriyama-sensei. “Beliau bagaikan dewa bagiku, aku selalu menggambar tiap karakter yang bermunculan dalam Dragon Ball.” ujarnya. Kekaguman itu juga menjadi titik awal niat Kishimoto sebagai komikus. Ia bertekad akan menjadi pembuat manga yang terkenal layaknya Akira Toriyama. Karya pertama Kishimoto adalah “Hiatari-Kun” yang mengisahkan tentang seorang ninja remaja.
Namun ketika memasuki Sekolah Menengah Pertama, perhatian Kishimoto teralih oleh Baseball. Dirinya hampir tidak pernah menggambar karena tidak ada waktu. Namun suatu hari, ia melihat sebuah poster anime yang memiliki gambar karakter yang kuat. Anime tersebut berjudul “Akira” karya Katsuhiko Ootomo. Kishimoto memandangnya dengan terkesima dan semangatnya untuk menjadi seorang komikus kembali menyala-nyala.
Kishimoto mulai menggambar-ulang karakter-karakter dalam manga “Akira”, namun kali ini, seberapa pun ia berusaha meniru, gambarnya tidak pernah bisa mirip. Hal ini wajar karena “Akira” adalah salah satu manga yang paling orisinil hingga saat ini. Efek, desain dan konsep karakternya lain dari manga yang lain.
Dari “Akira” lah Kishimoto tertantang untuk menciptakan karakter orisinil nya sendiri dengan gaya menggambarnya. Namun ia tak sanggup mengalihkan pikirannya dan menghabiskan sisa masa SMP nya menggambar dengan citra Ootomo-sensei. Pada saat bersekolah di tingkat XI, Kishimoto merampungkan sebuah manga pendek sebanyak 31 lembar halaman. Ketika manga tersebut ditunjukkannya pada adiknya, adiknya hanya berkata bahwa manga itu ‘jelek’. Penasaran dengan jawaban itu, Kishimoto lalu menunjukkan manga tersebut kepada ayahnya. Jawaban yang diterimanya dari beliau juga sama dengan adiknya. Tak menyerah sampai disitu, Kishimoto mengirimkan manga tersebut untuk Jump Magazine Award. Namun seperti yang diduga, ia gagal.
Kegagalan tersebut memacu semangat Kishimoto untuk terus membuat komik, namun acapkali dirinya gagal. Hingga ia akhirnya harus lulus SMA dengan peringkat 38 dari 39 siswa. Tak pelak hal ini juga membuat Kishimoto gelisah tentang masa depannya. Namun hanya satu tekad yang ia pegang, ‘semua akan berhasil’. Dengan tekad inilah ia menggambar dan terus mengirimkan komiknya ke Jump Magazine.
Akhirnya kerja keras tak kenal lelahnya berbuah manis. Komik pertamanya yang dimuat oleh Jump Weekly adalah “Karakuri” pada tahun 1996. Kemudian salah satu draft (rancangan awal) manga nya yang bercerita tentang ninja remaja dari desa Konohagakure yang merupakan titisan siluman rubah berekor sembilan, menarik perhatian para editor Jump Weekly. Segera saja manga tersebut dimuat dan kita kenal sebagai “Naruto Uzumaki Series”.
Uzumaki Naruto |
Kini, Kishimoto-sensei dapat berbangga diri. Keputusannya untuk tidak mengubah
jalur hidupnya meskipun sedang menghadapi jalan berliku berbuah manis. Anime,
manga dan serial Naruto adalah salah satu serial anime paling populer di dunia
saat ini. Keuletan Kishimoto telah menjadikannya komikus Jepang yang setara
dengan para idolanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar